LAMBANG KORPS PASKIBRAKA
Untuk mempersatukan korps, untuk
Paskibraka Nasional, Propinsi, dan Kabupaten / Kotamadya ditandai oleh
lambang korps yang sama, dengan tambahan tanda lokasi terbentuknya
pasukan.
Lambang Korps Paskibraka sejak tahun 1973, dengan perisai
berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna kuning : PASUKAN
PENGIBAR BENDERA PUSAKA dan TAHUN 19 … (diujung bawah perisai) berisi
gambar (dalam bulatan putih) sepasang anggota Paskibraka dilatar
belakangi oleh Bendera Merah Putih yang berkibar ditiup angin dan 3
(tiga) garis horizon atau awan.
Makna dari bentuk dan gambar tersebut adalah;
•
Bentuk perisai bermakna “Siap bela negara” termasuk bangsa dan tanah
air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
•
Sepasang anggota Paskibraka bermakna bahwa Paskibraka terdiri dari
anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad
untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
• Bendera
Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama
Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk
generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
• Garis Horizon atau 3
(tiga) garis menunjukan ada Paskibraka di 3 (tiga) tingkat, yaitu
Nasional, provinsi, dan Kabupaten / Kotamadya.
• Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka.
MAKNA LAMBANG KORPS PASKIBRAKA
* Untuk mempersatukan korps, untuk Paskibraka Nasional, Propinsi, dan
Kabupaten / Kotamadya ditandai oleh lambang korps yang sama, dengan
tambahan tanda lokasi terbentuknya pasukan.
Lambang Korps
Paskibraka sejak tahun 1973, dengan perisai berwarna hitam dengan garis
pinggir dan huruf berwarna kuning : PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA dan
TAHUN 19 … (diujung bawah perisai) berisi gambar (dalam bulatan putih)
sepasang anggota Paskibraka dilatar belakangi oleh Bendera Merah Putih
yang berkibar ditiup angin dan 3 (tiga) garis horizon atau awan.
Makna dari bentuk dan gambar tersebut adalah;
* Bentuk perisai bermakna “Siap bela negara” termasuk bangsa dan
tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
* Sepasang anggota Paskibraka bermakna bahwa Paskibraka terdiri dari
anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad
untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
*
Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan
utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia
termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
* Garis Horizon
atau 3 (tiga) garis menunjukan ada Paskibraka di 3 (tiga) tingkat, yaitu
Nasional, provinsi, dan Kabupaten / Kotamadya.
* Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka.
MAKNA LAMBANG GARUDA PANCASILA
Burung Garuda melambangkan kekuatan
Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan
Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia
Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
Jumlah bulu di leher berjumlah 45
Pita
yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara
Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "berbeda beda, tetapi
tetap satu jua".
Sunday, 02 August 2009 15:22
Burung Garuda melambangkan kekuatan
Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan
Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia
Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
Jumlah bulu di leher berjumlah 45
Pita
yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara
Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "berbeda beda, tetapi
tetap satu jua".
Strategi Berpikir Kritis di dalam Belajar
Sunday, 02 August 2009 15:22
Strategi Berpikir Kritis di dalam Belajar
Studi berpikir kritis suatu subyek atau masalah dengan pengertian yang luas (terbuka).
Proses dimulai dengan sutau pernyataan apa yang akan dipelajari,
menampilkan temuan tidak terbatas dan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan,
dan kesimpulan pola-pola pengertian yang didasarkan pada kejadian.
Alasan-alasan, penyimpangan, dan prasangka baik para pengajar
maupun para ahli membandingkan dan membentuk lembaga penilaian.
Masuk dengan pikiran terbuka:
* Jelaskan tujuan Anda, apa yang Anda ingin pelajari
Bereskan dan yakinkan subyek Anda dengan guru Anda atau ahli.
Topik dapat dengan frase yang sederhana:
"Peran Gender di dalam permainan video game”
"Sejarah Politik Perancis di antara Perang Besar pada paruh abad ke-20“
"Penanaman Pohon Mahogoni di Amerika Tengah”
"Peraturan Perpipaan Domestik di Daerah Pinggiran Kota”
"Kosa kata dan Struktur Kerangka Manusia”
* Pikirkan apa yang Anda ketahui tentang subyek
Apa yang Anda sudah ketahui akan membantu Anda di dalam studi ini?
Apa prasangka Anda?
* Sumber apa yang penting untuk Anda, dan penentuan garis waktu Anda?
* Memperoleh informasi
Menutup pikiran tidak akan membuka pilihan Anda dan
peluang kesempatan.
* Bertanyalah
Apa prasangka para pengarang terhadap informasi?
* Aturlah apa yang Anda kumpulkan ke dalam pola-pola pemahaman
Carilah kaitannya
* Ajukan pertanyaan (lagi)
* Pikirkan bagaimana Anda akan mendemonstrasikan pelajaran Andaesuai
sesuai dengan topik Anda. Ya! Bagaimana Anda mencipatakan ujian
Tentang apa yang Anda pelajari?
Dari yang sederhana ke yang lebih sulit (1-6) terapan:
1.
Daftar, label, identitas
Demonstrasi Pengetahuan
2.
Defininisikan, jelaskan,
ringkaskan dengan kata-kata
Anda sendiri
Pengertian/Pemahaman
3.
Pecahkan, terapkan ke situasi baru
Gunakan pelajaran Anda, dan terapkan
4.
Bandingkan dan tentangkan, perbedaan antara item
Analisis
5.
Ciptakan, gabungkan, invent
Sintesis
6.
Alihkan, rekomendasikan, nilai
Evaluasi dan jelaskan mengapa
Pikirkan di dalam aturan bagaimana membuat pelajaran Anda sebagai petualangan di dalam penjelajahan!
Ringkasan Berpikir Kritis:
* Tentukan fakta-fakta di dalam situasi baru atau subyek tanpa prasangka
* Tempatkan fakta-fakta dan informasi ini sedemikian rupa di dalam pola Sehingga Anda memahaminya
* Menerima atau menolak sumber nila dan kesimpulan yang didasarkan
pada pengalaman, penilaian, dan keyakinan Anda.
MAKNA LAMBANG PURNA PASKIBRAKA
Makna dari lambang tersebut adalah :
* Lambang berupa bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah)
dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota
Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari bawah (orang
biasa) dari tanah air yang sedang berkembang dan membangun.
*
Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota
bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti.
* Bunga teratai berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira.
* Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab
antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok
penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air.
Rantai
persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial,
dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh
dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan
memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan
dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota
Paskibraka.
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH
Penggunaan arti merah putih dalam sejarah INDONESIA terbukti bahwa
bendera merah putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara jaya patwang
ketika berperang melawan kekuasaan tata negara di Singosari (1222-1262)
sejarah ini disebut tulisan sejarah kuno 1216 saka 1294 masehi.
Prapanca
dalam buku karangannya negara kertagama menceritakan bahwa warna merah
putih di gunakan dalam kerajaan hayam wuruk dari tahun 2880-1889 dalam
satu kitab taangguola minangkabau yang di ubah pada tahun 1846 dalam
kitab yang lebih tua terdapat gambar alam minangkabau yang berwarna
merah putih bendera ini peninggalan bendera pusaka kerajaan minangkabau
(aditiya warman) tahun 1337-1340 masehi.
* Pengertian
Asal kata · Bandira / Bandir yang artinya umbul-umbul· Bandiera
dari Bahasa Itali Rumpun Romawi Kuno. Dalam Bahasa Sangsakerta
untuk Pataka, Panji, Dhuaja.
* Bendera adalah lambang
kedaulatan kemerdekaan. Dimana negara yang memiliki dan mengibarkan
bendera sendiri berarti negara itu bebas mengatur segala bentuk
aturan negara tersebut.
* Menurut W.J.S. Purwadarminta,
Bendera adalah sepotong kain segi tiga atau segi empat diberi tongkat
(tiang) dipergunakan sebagai lambang, tanda dsb, panji tunggul.
* Sejarah
Bangsa Indonesia purba ketika masih bertempat di daratan Asia
Tenggara + 6000 tahun yang lalu menganggap Matahari dan Bulan
merupakan benda langit yang sangat penting dalam perjalanan hidup
manusia. Penghormatan terhadap benda langit itu disebut
penghormatan Surya Candra. Bangsa Indonesia purba menghubungkan
Matahari dengan warna merah dan Bulan dengan warna putih. Akibat
dari penghormatan Surya Candra, bangsa Indonesia sangat menghormati
warna merah putih. Kedua lambang tersebut melambangkan kehidupan yaitu :
Merah melambangkan darah, ciri manusia yang masih hidup, Putih
melambangkan getah, ciri-ciri tumbuhan yang masih hidup,
Warna Merah Putih dianggap lambang keagungan, kesaktian dan kejayaan.
Warna Merah Putih itu bagi bangsa Indonesia khususnya bagi rumpun
Aestronia pada umumnya merupakan keagungan, kesaktian dan
kejayaan. Berdasarkan anggapan tersebut dapat dipahami apa sebab
lambang perjuangan kebangsaan Indonesia, Lambang Negara Nasional,
yang merupakan bendera berwarna Merah Putih.
Kemudian
bendera Merah-Putih bergelar “Sang” yang berarti kemegahan turun
temurun, sehingga Sang Saka berarti berdera warisan yang dimuliakan.
Makna warna bagi bangsa Indonesia MERAH : Gula Merah, Bubur
Merah, Berani, Kuat, Menyala, Darah PUTIH : Gula Putih, Bubur
Putih, Kelapa, Suci, Bersih, Hidup, Getah
* Tata Krama 1.
Tidak boleh menyentuh tanah Logika : Bendera akan kotor Kiasan :
Tanah merupakan tempat berpijak, maka bila bendera jatuh,
seolah-olah menginjak bendera.
2. Tidak boleh dibawa balik kanan Kiasan : Karena negara seperti mundur / kemunduran.
PERBEDAAN PASKIBRA DAN PASKIBRAKA
1. PASKIBRA
Merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah
air dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan
berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan character building
generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah pria
dan wanita yang telah dipilih / mewakili kelasnya untuk mengibarkan /
menurunkan Bendera pada setiap Upacara rutin di sekolah atau
memperingati hari Proklamasi pada tanggal 17 Agustus dan upacara bendera
hari besar nasional lainnya.
2. PASKIBRAKA
1. Pengertian Paskibraka
PASKIBRAKA
( Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ) merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara,
kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur
dalam rangka pembentukan character building generasi muda Indonesia.
Peserta
kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah terpilih untuk mewakili
propinsinya dalam acara pengibaran dan penurunan Bendera Pusaka
(duplikat) pada Upacara Kenegaraan 17 Agustus dalam rangka Peringatan
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Sejarah Paskibraka
Sejarah
Paskibraka, dimulai 17 Agustus 1950, saat pertama kali peringatan HUT
Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan, setelah Presiden Sukarno hijrah
dari Yogyakarta. Namun sebenarnya, dalam peringatan skala kecil pada
1946 silam, kegiatan ini sudah dilaksanakan di Gedung Agung, Yogyakarta .
Tata cara penaikan dan penurunan Bendera Pusaka, pertama
kali disusun oleh ajudan Presiden Sukarno, Husen Mutahar. Kemudian pada
1967, Husen yang waktu itu menjabat Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan
Pramuka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di masa pemerintahan Soeharto,
juga menerima tugas yang sama. Formasi Paskibraka, diambil dari tanggal,
bulan dan tahun dibacakannya Proklamasi kemerdekaan RI.
3. Persyaratan Menjadi Anggota Paskibraka
Untuk
menjadi calon anggota Paskibraka, diperlukan beberapa persyaratan.
Syaratnya, memiliki tubuh sehat, tinggi badan minimal 170 sentimeter
untuk putra, dan 165 sentimeter untuk putri. Mereka juga harus memiliki
nilai akademis yang baik, serta aktif berorganisasi.
1. Syarat Mengikuti Seleksi Paskibraka
1. Akhlaq
a. Mental dan moral dapat di pertanggung jawabkan
b. Mentaati kewajiban agama yang di anutnya
c. Berbudi pekerti luhur dan bertingkah laku yang baik
2. Kepribadian
a. Ramah dan pandai bergaul
b. Bersahaja, sopan dan berdisiplin
3. Kesehatan
a. Tidak berkaca mata
b. Tegap dan tidak cacat badan
c. Tinggi badan :
+ Putra Minimal : 170 cm
+ Putri Minimal : 165 cm
4. Berpenampilan segar, menarik dan selalu ceria
4. Tahap Seleksi Calon Anggota Paskibraka
Semua calon akan di pilih dari sekolah tingkat SLTA lalu mengikuti seleksi tingkat II.
Sekolah – Kecamatan – Kabupaten – Propinsi – Nasional
Skema tahap – tahap seleksi :
Paskibra Sekolah
Paskibraka Kabupaten
Paskibraka Propinsi
Paskibraka Nasional
5. PERLENGKAPAN PASKIBRAKA
1. Pakaian Dinas Upacara ( PDU )
2. Evolet Teratai
3. Lencana Garuda
4. Lencana Merah Putih Garuda
Merupakan
suatu tanda yang diberikan kepada seorang Paskibra yang telah mengikuti
massa latihan, pemusatan latihan, dan pelantikan / pengukuhan serta
sebagai identitas diri seorang Paskibra
Persyaratan Memiliki lencana Merah Putih Garuda
1. Telah mengikuti masa latihan
2. Telah mengikuti masa orientasi
3. Mengikuti pelantikan / pengukuhan
Tingkatan Warna Dasar Lencana Merah Putih Garuda ( MPG )
1. Gambar Burung Garuda sebagai ideologi Pancasila
2. Warna putih di gunakan untuk kalangan SMP
3. Warna hijau di gunakan untuk kalangan SLTA
4. Warna merah di gunakan untuk kalangan PASKIBRAKA
5. Warna ungu di gunakan untuk kalangan pembina PASKIBRAKA
6.
Warna kuning di gunakan untuk kalangan senior atau pembina PASKIBRAKA
yang mempunyai prestasi dalam bidang kepemudaan di tingkat PASKIBRAKA
Perlakuan Terhadap Lencana Merah Putih Garuda
1. Lencana jangan sampai di hilangkan
2. Lencana harus dalam keadaan terawat
3. Lencana tidak boleh di letakan sembarangan
4. Lencana tidak boleh di perlakukan sembarangan
Sekilas Tentang Paskibraka
Hakekat pembinaan generasi muda dalam
Pembangunan Nasional Bangsa Indonesia adalah usaha untuk menyiapkan
kader penerus cita-cita perjuangan bangsa Indonesia dan manusia
pembangunan yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berjiwa Pancasila sebagai Pandu Ibu Pertiwi.
PURNA PASKIBRAKA
INDONESIA merupakan salah satu bagian dari generasi muda Indonesia yang
selalu terus menerus membina diri agar memiliki kesadaran berbangsa dan
bernegara, idealisme, patriotisme dan harga diri serta mempunyai wawasan
yang luas, kokoh kepribadiannya, memiliki kesegaran jasmani dan daya
kreasi serta dapat mengembangkan kemandirian, kepemimpinan, ilmu,
keterampilan, semangat kerja keras dan kepeloporan.
Dalam upaya
mewujudkan pembinaan tersebut maka Purna Paskibraka membentuk suatu
wadah yang diberi nama PURNA PASKIBRAKA INDONESIA.
Dari uraian di
atas dapat memunculkan berbagai pertanyaan tentang ‘apa”, “siapa”, “di
mana”, “bagaimana” Purna Paskibraka. Dalam uraian berikut ini akan
dikupas tentang Purna Paskibraka :
Organisasi Purna Paskibraka
bernama PURNA PASKIBRAKA INDONESIA disingkat PPI. PPI berkedudukan di
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Organisasi
ini didirikan tanggal 21 Desember 1989 di Cipayung, Bogor, melalui MUNAS
I PPI.
PPI berasaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945.
Organisasi ini bersifat kekeluargaan dan bukan bagian dari organisasi
masyarakat / Orsospol manapun juga serta tidak menjalankan kegiatan
politik
Tujuan PPI :
* Menghimpun dan membina para
anggota agar menjadi arga NKRI yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berjiwa Pancasila, setia dan patuh pada NKRI.
* Mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
* Membina watak, kemandirian dan profesionalisme
Fungsi PPI :
* Mendorong dan pemrakarsa pembaharuan dengan menyelenggarakan kegiatan yang kontributif.
* Wadah pembinaan dan pengembangan potensi anggota.
Bagaimana kepengurusan organisasi PPI ?
Kepengurusan dari organisasi PPI ini disusun secara vertical dengan urutan :
1. Purna Paskibraka Indonesia Pusat
2. Purna Paskibraka Indonesia Propinsi / DT I
3. Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten / Kotamadya.
Setiap
kepengurusan dipimpin oleh Pengurus PPI yang berada di ibukota untuk
pusat, Pengurus DT I untuk ibukota propinsi dan Pengurus DT II untuk
ibukota kabupaten / kota.
Pelindung, Penasehat, dan Pembina
organisasi disesuaikan dengan struktur organisasi pemerintahan yang
mengurus tentang generasi muda. Misalnya untuk pelindung kabupaten /
kota adalah Bupati / Walikota, Penasehat adalah Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan kabupaten / kota, serta Pembina adalah Kepala Sub Dinas
Pemuda dan Olah Raga.
Bagaimana keanggotan dari PPI ?
Keanggotaan PPI dapat dibedakan menjadi :
1. Anggota Biasa, Adalah pemuda / pelajar yang pernah bertugas
sebagai anggota PASKIBRAKA di tingkat nasional, propinsi, kabupaten /
kota pada tanggal 17 Agustus serta menjalani latihan dalam Gladian
Sentra.
2. Anggota Luar Biasa, Adalah mereka yang pernah menjadi komandan, pelatih, dan Pembina PASKIBRAKA.
3. Anggota Kehormatan, Adalah mereka yang berjasa, berpartisipasi
aktif / nyata kepada PASKIBRAKA dan Organisasi Purna Paskibraka
Indonesia yang ditetapkan melalui musyawarah.
Keanggotaan PPI berhenti apabila :
1. Yang bersangkutan meninggal dunia atau melanggar peraturan organisasi ( PO ).
2. Apabila melanggar PO, pemberhentian dapat dilakukan melalui musyawarah.
3. Sebelum dinyatakan diberhentikan, anggota yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
Bagaimana penentuan arah kebijakan organisasi ?
Dalam
organisasi ini MUNAS merupakan forum tertinggi untuk menetapkan program
kerja dan kebijakan organisasi. MUNAS diadakan sekali dalam 4 tahun.
Wewenang dari MUNAS antara lain :
1. Menetapkan laporan pertanggungjawaban pengurus pusat
2. Menetapkan / menyempurnakan AD / ART
3. Menetapkan program kerja dan kebijaksanaan organisasi.
4. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus pusat PPI.
5. Menetapkan keputusan keputusan lain yang dianggap perlu.
Semua
pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat,
bila setelah diupayakan dengan sungguh-sungguh tetapi mufakat tidak
tercapai, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak.
Apa kode etik dan atribut dari PPI ?
Kode Etik organisasi ini adalah Ikrar Putra Indonesia yang berbunyi :
IKRAR PUTRA INDONESIA
Aku mengaku Putra Indonesia, dan berdasarkan pengakuan itu :
1. Aku mengaku, bahwa aku adalah makhluk Tuhan Al Khalik, Yang Maha Esa, dan bersumber pada Nya
2. Aku mengaku, bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia
3. Aku mengaku, berbangsa satu, bangsa Indonesia
4. Aku mengaku, berjiwa satu, jiwa Pancasila
5. Aku mengaku, bernegara satu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
6. Aku mengaku, bertujuan satu, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sesuai dengan pembukaan UUD 1945
7. Aku mengaku, bercara karya satu perjuangan besar dengan akhlak dan ikhsan menurut ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan
pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban untuk mengamalkan semua
pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa memberkati natku ini dengan Taufik dan Hidayah-Nya serta dengan
Inayat-Nya.
Atribut PPI berupa :
LAMBANG ANGGOTA
Lambang
anggota Paskibraka adalah setangkai bunga teratai yang mulai mekar dan
dikelilingi oleh sebuah gelang rantai, yang mata rantainya berbentuk
bulat dan belah ketupat. Mata rantai bulat berjumlah 16, begitu pula
mata rantai belah ketupat.
Bunga teratai yang tumbuh dari lumpur
(tanah) dan berkembang di atas permukaan air bermakna bahwa Anggota
Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa), dari
tanah air yang sedang berkembang (mekar) dan membangun. Tiga helai
kelopak bunga tumbuh ke atas bermakna “belajar, bekerja dan berbakti”,
sedang tiga helai kelopak ke arah mendatar bermakna “aktif, disiplin dan
gembira”.
Mata rantai yang saling berkaitan melambangkan
persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di
berbagai pelosok (16 penjuru angin) tanah air. Rantai persaudaraan
tanpa memandang asal suku, agama, status sosial dan golongan akan
membentuk jalinan mata rantai persaudaraan sebangsa yang kokoh dan kuat,
sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat
ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan
yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.
LAMBANG KORPS
Sejak
1973 sampai sekarang, Lambang Korps Paskibraka dibuat dari kain
bergambar atau bordir yang langsung dijahitkan di lengan kanan seragam.
Bentuknya perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna
kuning yang bertuliskan ”PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA” dan tahun
pembentukan pasukan (di ujung bawah perisai).
Di dalam perisai
terdapat lingkaran bergambar sepasang anggota Paskibraka
dilatarbelakangi bendera merah putih yang berkibar ditiup angin dan tiga
garis horison atau awan. Makna dari bentuk dan gambar Lambang Korps
Paskibraka adalah sebagai berikut:
1. Bentuk perisai bermakna
“siap bela negara” termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam
bermakna teguh dan percaya diri.
2. Sepasang anggota Paskibraka bermakna Paskibraka terdiri dari anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati
3. Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan
dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa
Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
4. Garis
horison atau awan tiga garis menunjukkan ada Paskibraka di tiga
tingkat, yaitu nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
5. Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka.
Untuk
mempersatukan korps, Paskibraka di tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota ditandai dengan Lambang Korps yang sama. Untuk tingkat
provinsi dan kabupaten/kota, Lambang Korps harus ditambahi dengan tanda
lokasi terbentuknya pasukan.
TANDA PENGUKUHAN
Sebagai tanda
berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Perintis / Pemuka
(sebagaimana juga berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda / Kepemudaan
tingkat lain) setiap peserta dikukuhkan oleh Penanggungjawab Latihan
dengan pengucapan ”Ikrar Putera Indonesia” sambil memegang Sang Merah
Putih dan kemudian menciumnya dengan menarik nafas panjang sebagai
“kiasan” kesediaan untuk senantiasa setia dan membelanya.
Kendit
Tanda
pengukuhan berupa kendit atau pita/sabuk dibuat dari kain. Kendit
adalah tanda ksatria pada zaman dahulu yang mengikrarkan kesetiaannya
kepada kerajaan. Sebagai pemegang kendit, para peserta latihan pun
diharapkan memiliki sifat ksatria dalam pemikiran, perkataan dan
perbuatannya sehari-hari.
Awalnya, pada latihan untuk Pasukan pertama
sampai keempat (1968–1971) kendit Tanda Pengukuhan masih polos dengan
dua warna, masing-masing hijau untuk anggota pasukan dan ungu untuk para
penatar / pembina. Karena kendit warna polos menyerupai sabuk kecakapan
olahraga beladiri, maka oleh Idik Sulaeman disempurnakan menjadi kendit
bermotif.
Motif tersebut berupa gambar rantai bulat dan belah
ketupat seperti pada Lambang Anggota, dengan jumlah masing-masing 17
untuk rantai bulat dan rantai belah ketupat. Setiap mata rantai bulat
maupun belah ketupat diisi dengan huruf yang membentuk kalimat ”PANDU
INDONESIA BER-PANCASILA”.
Semula, ukuran lebar dan panjang kendit
adalah 5 cm dan 17 cm, untuk melambangkan angka tanggal 17 (dari 17
Agustus 1945) dan 5 (jumlah sila dalam Pancasila). Namun, karena
kesulitan teknik pencetakan motifnya, ukuran kendit baru dengan motif
rantai dan huruf diubah menjadi lebar 5 cm dan panjang 14 dm (140 cm).
Lencana
Tanda
pengukuhan berupa lencana digunakan untuk pemakaian harian. Sebelum
1973, lencana ini hanya berupa merah putih —tanpa gambar garuda— dengan
ukuran tinggi 2 cm dan panjang 3 cm. Lencana yang dipakai sejak 1973
sampai saat ini berbentuk persegi berukuran tinggi 1,8 cm dan panjang 4
cm, dengan tanda merah-putih di sebelah kanan dan Garuda di sebelah kiri
(dilihat dari sisi pemakainya, bukan dari depan). Ukuran lencana untuk
Penatar (warna ungu) sedikit lebih kecil, yakni tinggi 1,5 cm dan
panjang 3,5 cm.
Warna dasar di belakang Garuda disesuaikan dengan jenis latihannya, atau dengan kata lain sama dengan warna dasar kenditnya.
• Warna hijau untuk Latihan Perintis/Pemula Pemuda
• Warna merah untuk Latihan Pemuka Pemuda
• Warna coklat untuk Latihan Penuntun Pemuda
• Warna kuning untuk Latihan Pendamping Pemuda
• Warna ungu untuk Latihan Penatar Kepemudaan
• Warna abu-abu untuk Latihan Penaya Kepemudaan
Kedua
Tanda Pengukuhan, digunakan dengan ketentuan yang berbeda. Lencana
pengukuhan dikenakan pada baju setinggi dada sebelah kiri (di atas saku
kiri baju), baik pada seragam maupun baju biasa sehari-hari. Sedangkan
kendit, dililitkan ke pinggang dan disimpulmatikan dibagian depan
(perut) dan hanya dikenakan saat menghadiri upacara pengukuhan, tidak
untuk sehari-hari.
BENDERA
Berukuran 150 x 90 dengan warna
dasar hijau yang di tengah-tengahnya berisi lambang berwarna emas dengan
garis tengah 75 cm, dan tulisan PPI serta nama daerah masing-masing.
SERAGAM
PDU adalah Pakaian Dinas Upacara dan PDH adalah Pakaian Dinas Harian
Sebelum
tahun 1981, bentuk pakaian seragam Paskibraka cukup sederhana. Putra
dengan kemeja putih lengan panjang yang bagian bawahnya dimasukkan ke
dalam celana panjang putih dengan ikat pinggang juga warna putih; Putri
dengan kemeja lengan panjang dengan bagian bawah model jas.
Tapi
setelah tahun 1981 dan seterusnya sampai sekarang, dengan alasan
disamakan modelnya dengan seragam TNI dari kelompok 45, seragam
Paskibraka mengalami perubahan. Paskibraka putra menggunakan kemeja
model jas dengan gesper lebar dari kain, sementara Paskibraka putri
tidak berubah. Dengan tampilan baru ini, Paskibraka memang kehilangan
penampilan remajanya dan terlihat seperti orang dewasa.
Bagaimana cara untuk membubarkan organisasi ini ?
Pembubaran
organisasi hanya dapat dilakukan melalui MUNAS luar biasa yang khusus
diadakan untuk itu (pembubaran). Pembagian harta kekayaan ditetapkan
bersamaan dalam kegiatan MUNAS luar biasa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar